Kamis, 03 Maret 2011

Tata Kelola Lingkungan PLB-KTS Terbaik di Aceh

Wed, Jan 19th 2011, 09:09


SONY DSC Tim dari Bapedalda Aceh yang didampingi staf PT KTS sedang memeriksa fasilitas tanki pembuangan limbah B3 di areal pabrik PT KTS, Kaway XVI Aceh Barat. FOTO/IST

BANDA ACEH - Tata kelola lingkungan PT Perkebunan Lembah Bakti (PLB) dan PT Karya Tanah Subur (KTS) ditetapkan sebagai yang terbaik pertama dan kedua di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di bawah Grup PT Astra Agro Lestari Tbk tersebut memperoleh penghargaan sebagai yang terbaik itu dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Aceh.

“Ini berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan oleh Bapedalda Aceh selama tiga bulan terakhir 2010 terhadap 26 perkebunan kelapa sawit (PKS) di wilayah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam,” kata Kepala Bapedalda Aceh Ir Husaini Syamaun MM dalam keterangannya terkait pengumuman pengelolaan lingkungan PKS di wilayah Aceh.

Head of Public Relations PT Astra Agro Lestari Tbk (PT AAL), Tofan Mahdi, kepada Serambi kemarin mengatakan, keberhasilan yang diraih itu tak lepas dari kerja kolektif semua pihak, serta komitmen tiada henti pihak PT AAL untuk senantiasa menciptakan usaha perkebunan sawit yang berbasis pengelolaan lingkungan.

PT Perkebunan Lembah Bakti (PLB) terletak di Kecamatan Singkil Utara Aceh Singkil meraih terbaik pertama. Dan PT Karya Tanah Subur (KTS) di Kecamatan Kaway XVI Aceh Barat meraih rangking kedua.

Sementara Staf SHE (safety, health, and environment) PT KTS, Iqbal, menjelaskan, tim monev Bapedalda tersebut menilai aspek pemenuhan legalitas perusahaan termasuk perizinan terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu pencapaian pemenuhan matrik pengelolaan lingkungan hidup pada dokumen AMDAL, ketertiban pelaporan AMDAL, pengelolaan limbah B3, kebersihan pabrik, pemenuhan kualitas baku mutu limbah cair dan emisi udara serta program CSR yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat sekitar, juga dinilai.

Untuk melakukan penilaian ini, tim dari Bapedal Aceh melakukan audit lapangan untuk mengumpulkan data sekaligus melihat langsung kegiatan pengelolaan lingkungan hidup di setiap perusahaan.

Keberhasilan ini merupakan hasil komitmen manajemen PT PLB dan KTS dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara konsisten. Namun begitu, dari hasil audit lapangan oleh Bapedal masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam pengelolaan lingkungan, sehingga jajaran PT AAL tidak berpuas diri dengan pencapaian yang telah ada.

Administratur PT KTS Azhar Rahman mengatakan “PT KTS bukan hanya milik Grup Astra tapi juga merupakan milik seluruh karyawan dan masyarakat yang ada disekitar PT KTS. Apabila PT KTS mampu memperbaiki kinerjanya, maka hasilnya juga akan dinikmati oleh karyawan dan masyarakat dalam bentuk perbaikan fasilitas dan bantuan sosial lainnya.”(*/nur)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar