Selasa, 21 Juni 2011

Tiga Investor Tertarik Berinvestasi di KKA

Sat, Apr 23rd 2011, 09:43

JAKARTA - Meski mati suri, potensi PT Kertas Kraft Aceh (KKA) masih cukup menggiurkan. Buktinya, saat ini sudah ada tiga investor yang menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama operasi (KSO) dengan BUMN tersebut. Dua di antaranya adalah investor asing (Timur Tengah dan Cina) sedangkan satunya lagi investor lokal. “Kita masih membuka kesempatan seluas-luasnya untuk siapapun investor yang berminat menjalin KSO dengan KKA,” ujar Direktur Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Boyke Mukijat, Rabu (20/4).

Seperti diketahui, untuk menghidupkan kembali KKA, PPA sedang melakukan beauty contest di beberapa kota seperti Aceh dan Jakarta untuk investor yang mau menjalin kso dengan KKA. Untuk di Jakarta, Sekretaris Perusahaan PPA, Renny O Rorong menyebutkan, ada sekitar 6 calon investor asing dan 12 investor lokal yang diundang oleh PPA.

Untuk investor lokal yang diundang beberapa diantaranya adalah PT Riau Andalan Pulp and Paper, PT Indah Kiat Pulp and Paper dan Fajar Surya Wisesa. Berdasarkan dokumen lelang penawaran PPA, proses beauty contest ini akan berakhir pada Juni 2011. Setelah pengajuan dokumen, PPA akan melakukan uji tuntas dokumen terhadap calon investor mulai 7 Maret hingga 20 Mei 2011.

Pengumuman pemenang pada 24 Mei 2011 dan penandatanganan KSO sekitar Juni 2011. “Diharapkan pada Juli2011, pabrik ini sudah bisa persiapan untuk beroperasi,” kata Boyke. Direktur Operasi KKA, Andriano Baharudin mengatakan, berdasarkan kajian perhitungan, investor yang akan masuk harus menyiapkan dana sebesar Rp 800 hingga Rp 900 miliar. Kebutuhan dana itu untuk investasi dan modal kerja. Sebab, KKA masih perlu mengganti bahan bakar gas ke batubara.

Belum berminat
Sementara itu, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk seperti dilansir Serambi dari bisnis.com, menyatakan berat untuk ikut serta dalam join operation penyelamatan PT KKA. Sekretaris Perusahaan Indah Kiat, Agustian Rahmansyah, mengatakan perlu pertimbangan matang bagi perseroan untuk memutuskan apakah akan ikut serta dalam join operation tersebut.

“Aceh itu jauh dari Indah Kiat atau pabrik-pabrik kertas Sinarmas lainnya, sangat berat buat kami bila diminta mengambil alih KKA ini,” katanya melalui pesan singkat. Menurut dia, perseroan perlu melakukan due diligent terlebih dulu terhadap KKA untuk mengetahui permasalahan apa sebenarnya yang dihadapi BUMN kertas yang berhenti beroperasi sejak 2007 itu. “Maka dari itu, butuh waktu untuk pengambilan keputusannya,” ujarnya.(kontan/yos)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar