Minggu, 05 Juni 2011

Cabai dan Beras Sumbang Deflasi Aceh

Sat, Apr 2nd 2011, 10:11

BANDA ACEH - Pergerakan harga cabai dan beras yang cukup signifikan dalam tiga bulan terakhir ternyata berpengaruh sangat besar terhadap trend pergerakan harga barang dan jasa secara umum (inflasi/deflasi) di Aceh. Bila sebelumnya pada Januari dan Februari 2011 lonjakan harga dua komoditas tersebut menyebabkan Aceh mengalami inflasi, maka pada Maret kemarin justeru sebaliknya. Dua komoditas ini justeru menjadi penyumbang terbesar deflasi di Aceh.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Syech Suhaimi, menyebutkan, pada Maret 2011 Aceh mengalami deflasi sebesar 1,58 persen. “Kota Banda Aceh mengalami deflasi 1,92 persen dan Lhokseumawe 1,22 persen, sehingga secara agregat Aceh mengalami deflasi 1,58 persen,” kata Suhaimi saat memaparkan berita resmi statistik, Jumat (1/4).

Secara umum sebutnya, deflasi disebabkan penurunan harga pada kelompok bahan makanan sebesar 7,04 persen. Cabai merah dia sebutkan menempati urutan pertama sebagai penyumbang terbesar deflasi dengan andil (-0,6475) persen, diikuti tongkol (-0,5018) persen, dan beras (-0,4150) persen. Deflasi ini ternyata juga terjadi di seluruh kota di Sumatera. Sedangkan secara nasional, dari 66 kota yang dipantau BPS, deflasi terjadi di 52 kota, sedangkan inflasi terjadi hanya di 14 kota.

Nilai tukar petani
Sementara terkait dengan nilai tukar petani (NTP) Aceh, Syech Suhaimi menyebutkan bahwa pada Maret kemarin terjadi penurunan NTP sebesar 0,73 persen menjadi sebesar 104,37 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan lebih besar dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani. “Indeks yang diterima petani turun sebesar 1,00 persen,sementara indeks yang dibayar petani hanya mengalami penurunan sebesar 0,27 persen,” sebut Suhaimi.(ami)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar