Senin, 13 Juni 2011

Pengusaha Thailand Buka Pabrik Tapioka di Aceh

Sat, Apr 16th 2011, 10:30

BANDA ACEH - Pengusaha asal Thailand, Preecha Temprom, berencana akan membangun pabrik tepung tapioka di Aceh. Presiden Thai Tapioka Starch Association dan Thai Machinery Association ini kemarin menemui Gubernur Irwandi Yusuf untuk membicarakan keinginannya membuka pabrik tapioka tersebut. Kepada Serambi, Jumat (15/4), Irwandi mengatakan, Preecha Temprom berencana akan membangun lima pabrik di Aceh. Tahap pertama dipilih Aceh Utara. “Tadi Mr Temprom menemui saya di kantor untuk membicarakan masalah membuka pabrik tapioka di Aceh. Untuk tahap pertama telah terpilih Aceh Utara sebagai lokasi pabrik dari lima pabrik yang direncanakan dibangun di seluruh Aceh,” kata Irwandi.

Menurut penuturan Preecha, lanjut Irwandi, satu pabrik tapioka akan membutuhkan 5.000 Hektare (Ha) lahan, dan setiap 5 Ha lahan mempekerjakan 1 Kepala Keluarga (KK). “Jadi sekitar 1.000 KK akan memperoleh pekerjaan. Bahan baku juga akandipasok oleh masyarakat di luar kawasan 5.000 Ha, yang diberdayakan oleh perusahaan,” imbuhnya. Perusahaan ini, kata Irwandi sudah memiliki 40 pabrik tapioka di Indonesia, ratusan lainnya tersebar di Vietnam, Kamboja, dan Nigeria. “Ini artinya, Mr Temprom menguasai pasar tapioka dunia. Jadi masalah pemasarannya sudah terjamin,” pungkas Irwandi.

Sebelumnya seperti pernah diberitakan koran ini, Direktur PT Rush A Asia Company, DR Ramli Hasan, mengatakan kalau pihaknya telah melakukan penandatanganan kontrak kerja sama pembangunan pabrik tapioka dengan Preecha Penpron. Dari hasil survey yang dilakukan selama dua pekan, pihaknya sepakat untuk membangun dua pabrik tapioka dengan kapasitas produksi 300 ton per hari, yaitu di Aceh Jaya dan Aceh Utara. “Pembangunan dimulai bulan Juni 2011 dan selesai Desember 2011. Khusus Aceh Utara, lokasi pembangunan di Kecamatan Simpang Keuramat,” sebut Ramli, di Lhokseumawe, Sabtu (19/3).

Lebih jauh dia menyebutkan, TT Agro bersama asosiasi pabrik tapioka Thailand mengeluarkan investasi sebesar Rp 10 juta USS untuk satu pabrik. “Mereka ingin lihat dulu perkembangan dua pabrik yang dibangun di Aceh Utara dan Aceh Jaya. Kalau dua pabrik ini sudah jalan dan operasionalnya berjalan mulus seperti hasil analisis kita, mereka bersedia membangun empat pabrik lagi. Ini juga sudah diketahui oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf,” sebut Ramli.(ami)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar