Minggu, 26 Juni 2011

Lintas Tengah Diupayakan Bisa seperti Jalan USAID

Mon, May 2nd 2011, 11:06

BANDA ACEH - Ruas jalan pesisir barat Aceh yang lebar dan mulus plus berkualitas dunia ternyata mengilhami Pimpinan DPRA untuk mengupayakan pengalokasian dana setiap tahunnya, baik dari sumber APBA, APBN, dan pinjaman luar negeri agar lintas tengah Aceh bisa pula seperti jalan yang dibangun USAID tersebut.

“Lebar badan jalan lintas tengah itu kalau bisa dibangun seperti ruas jalan pantai barat yang dibiayai USAID,” kata Wakil Ketua II Koordinasi Bidang Infrastruktur DPRA, Drs H Sulaiman Abda kepada pers, Sabtu (30/4) di lokasi pelebaran badan jalan Cot Panglima di lintas Bireuen-Takengon.

Menurut Sulaiman, dirinya dan anggota DPRA lainnya setuju dengan program pelebaran badan jalan Cot Panglima mencapai 15 meter sehingga arus transportasi dari Bireuen-Bener Meriah-Takengon semakin lancar, termasuk untuk alat transportasi modern.

Dikatakannya, sebelum ruas jalan Cot Panglima sepanjang 4 km mulai dari Km 24-29 dilebarkan hingga 15 meter, truk tronton dan interkuler jarang yang mau melintas karena sangat berisiko. “Kini, setelah dilebarkan, truk angkutan barang jenis tronton dan interkuler semakin lancar, termasuk yang membawa bahan bangunan dan material proyek PLTA,” kata Sulaiman Abda.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, Ir Fajri MT mengatakan, pelebaran ruas badan jalan Cot Panglima dari 6 menjadi 15 meter berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Bencana Alam yang dikeluarkan Kepala Dinas BMCK Aceh, Ir Muhyan Yunan kepada PT Mutiara Aceh Lestari selaku kontraktor yang dinilai memenuhi syarat untuk bidang kerja bersangkutan.

Hasil evaluasi Tim Pengawas Dinas BMCK, realisasi pelebaran badan jalan Cot Panglima sepanjang 4-5 Km itu sudah mencapai 70 persen atau sudah melampaui progres fisiknya karena masa kerja baru berjalan dua bulan. “Ini memberi arti, penanganan pelebaran badan jalan Cot Panglima bisa lebih cepat selesai,” kata Fajri dengan menambahkan, “Badan jalan yang belum berhasil dilebarkan hingga 15 meter tersisa 200 meter lagi dari 4-5 Km yang menjadi target kerja.”

Terkait lanjutan proyek jalan Bireuen-Takengon section II dan III yang terhenti tahun lalu, menurut Fajri dilanjutkan tahun ini melalui sumber dana APBN. “Ini disebabkan status jalan Bireuen-Takengon sudah menjadi jalan negara,” ujarnya.

Direktur PT Mutiara Aceh Lestaris, Saifan Nur mengatakan, untuk menangani pelebaran badan jalan Cot Panglima Bireuen-Takengon sepanjang 4-5 Km, perusahaannya mengerahkan alat berat berbagai jenis sebanyak 30 unit. “Ini merupakan pengerahan alat berat terbanyak,” kata Saifan. Menurut informasi, badan jalan Cot Panglima ini belum pernah dilebarkan sejak pembuatan dan pembersihannya pada 1965. (her)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar