Rabu, 08 Desember 2010

DAS Peusangan Akan Dikelola Bersama

Fri, Dec 3rd 2010, 14:44

BANDA ACEH - Para pihak dari lima kabupetan kota yang masuk dalam kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Aceh Utara dan Lhokseumawe menyepakati pembentukan Forum DAS Peusangan sebagai upaya untuk mengelola DAS Peusangan secara bersama dan berkelanjutan.

Pembentukan Forum DAS Peusangan dilakukan di Banda Aceh, Kamis (2/12) dihadiri oleh para pihak yang terdiri dari unsur pemerintah dari lima kabupaten/kota, tokoh masyarakat, LSM lingkungan dan sektor privat. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala BPDAS Krueng Aceh, Bambang Widarto.

Dalam sambutannya, Kepala BPDAS Bambang Widarto menyampaikan bahwa DAS Peusangan merupakan daerah penting yang menyediakan sumber air bagi lima kabupaten/kota di wilayah tengah dan utara Aceh. Saat ini DAS Peusangan rentan terhadap kehancuran akibat kegiatan ekonomi yang tidak mempertimbangkan keseimbangan ekosistem, seperti konversi hutan, illegal logging dan galian C.

“Diharapkan dengan adanya Forum DAS Peusangan ini, dapat mengikat kepedulian semua pihak untuk melestarikan kawasan ini sebagai wilayah perlindungan bagi daerah tangkapan air di Aceh,” kata Bambang Widarto.

Sementara itu, Project Leader WWF-Aceh, Dede Suhendra mengatakan sejak 2008 para pihak telah menginisiasi pembentukan Forum DAS Peusangan. Para Bupati dan Walikota dari 5 kabupaten/kota di DAS Peusangan telah sepakat untuk membangun kerjasama dalam pengelolaan DAS Peusangan secara bersama dan berkelanjutan.

“Saat ini sebuah MoU tentang pengelolaan DAS Peusangan telah siap untuk ditandatangani secara bersama oleh lima bupati dan walikota dimana nantinya akan didukung oleh Gubernur Aceh,” kata Dede Suhendra.

Dikatakan, WWF-Aceh telah menyiapkan Rencana Strategis Pengelolaan Bersama DAS Peusangan secara terpadu dan berkelanjutan. Salah satu kegiatan strategis tersebut adalah mendorong diterapkannya PES di DAS Peusangan guna mendorong pemanfaatan sumberdaya alam yang efisien dan bertanggung jawab.

“Diharapkan nantinya pihak-pihak yang selama ini memanfaatkan air dari DAS Peusangan dapat berkontribusi dan mendukung upaya kelompok masyarakat dalam menjaga dan melestarikan daerah tangkapan air,” ujarnya.

Berbagai kajian terhadap potensi DAS Peusangan telah dilakukan antara lain kajian hidrology oleh ICRAF, kajian sosial ekonomi oleh LP3ES dan kajian seller and buyer oleh WWF-Aceh. “Direncanakan Forum DAS Peusangan akan dideklarasikan bersama oleh para pihak dalam waktu dekat ini,” pungkas Dede Suhendra.(ask)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar