Kamis, 16 Desember 2010

4 BUMN Bantu Reoperasionalisasi PT KKA

Tue, Dec 14th 2010, 12:02

JAKARTA - Sekira empat badan usaha milik negara (BUMN) melakukan kesepakatan kerjasama guna membantu revitalisasi PT Kertas Kraft Aceh (KKA). Dengan kerja sama tersebut KKA diharapkan bisa beroperasi kembali.

“Semua stakeholder secara bersama sudah sepakat bersinergi membantu mengembalikan KKA ini dapat berproduksi kembali,” kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Jakarta, Senin (13/12).

Adapun, stakeholder tersebut di antaranya PT Semen Gresik Tbk yang akan menjadi pembeli kantung semen dari KKA, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang akan menjadi pemasok bahan bakar berupa batu bara.

Selain itu, ada Perum Perhutani dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai penyedia dana revitalisasi tersebut. Kerjasama lainnya dengan perusahaan swasta untuk menyediakan bahan baku kayu sebagai bahan baku pembuatan kantung semen.

Adapun, kelima BUMN tersebut termasuk KKA melakukan penandatanganan letter of intents reoperasional PT KKA sore kemarin di kantor Kementerian BUMN. Sebelumnya, pemerintah telah menyuntikan modal tambahan kepada KKA sebesar Rp 154,45 miliar.

Selain menyuntikan dana, pemerintah melalui Komite Restrukturisasi dan Revitalisasi BUMN juga memberikan dana sebesar Rp1,1 miliar per bulan untuk membiayai operasional KKA. Dana bantuan operasional itu akan diberikan selama tiga sampai enam bulan ke depan hingga perseroan mendapatkan mitra kerja sama operasional (KSO).

Rencananya, operasional KKA akan dimulai pada awal tahun depan. Seperti diketahui, operasional KKA dihentikan sejak 2007 lantaran kekurangan pasokan bahan baku, gas dan modal. Kondisi keuangan KKA terus mengalami defisit, sehingga operasionalnya dihentikan sementara sejak 2007.

Pada 2004, perseroan merugi Rp 125 miliar. Kerugian tersebut berhasil ditekan menjadi Rp 122 miliar pada 2005, dan kembali disusutkan menjadi Rp 78 miliar pada 2006. Namun, kerugian perseroan kembali membengkak pada tahun lalu menjadi Rp 155,809 miliar. Sementara, nilai rugi tersebut sepanjang enam bulan pertama tahun ini tercatat senilai Rp 46,223 miliar.(okz)

sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar