Kamis, 26 Mei 2011

Program Kredit Pusat tak Ada yang Jalan di Aceh

Wed, Mar 30th 2011, 08:55

BANDA ACEH - Program kredit berbunga murah yang diluncurkan Pemerintah Pusat ternyata tak ada satu pun yang berjalan di Aceh. Buktinya tingkat realisasi kredit nihil. Padahal kredit tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mendorong sektor pertanian dan peternakan di Aceh.

“Catatan kami, ada tiga program kredit yang diluncurkan Pemerintah Pusat, yaitu KUPS, KKPE, dan KPEN-RP. Semuanya tidak ada yang jalan. Realiasi kredit hampir tidak ada, sementara di daerah lain mencapai miliaran rupiah,” ungkap Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Aceh, kepada Serambi, Selasa (29/3).

KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi) diluncurkan pada tahun 2009 lalu untuk mendanai pengembangan usaha pembibitan sapi potong maupun sapi perah, dalam rangka mewujudkan swasembada daging 2014. Bank pelaksana yang ditunjuk antara lain BRI, BNI, Mandiri, Bank Bukopin dan BPD.

Pelaku usaha katanya, hanya dibebani bunga sebesar 5 persen, dengan waktu pelunasan hingga enam tahun serta batas waktu selama dua tahun. Hingga akhir 2010 kemarin, sebut Fakhrizal, realisais penyaluran kredit secara nasional sudah mencapai Rp 251 miliar.

KPPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi) adalah model pembiayaan pertanian untuk mendorong peningkatan produksi komoditas tanaman pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan, khususnya tebu.

Jangka waktu KKPE ditetapkan oleh bank pelaksana berdasarkan siklus tanam atau siklus usaha. Jangka waktu paling lama 5 tahun dan masa tenggang 2 tahun, suku bunga yang ditetapkan sebesar 5 persen per tahun. Agunan kredit adalah kelayakan usaha dan agunan fisik.

“Ada 22 bank pelaksana yang ditunjuk, terdiri atas 12 BPD, tujuh bank swasta, dan tiga bank BUMN. Realisasi kredit secara nasional sampai Desember 2009 seingat saya sudah mencapai Rp 9,02 triliun,” sebut Fakhrizal.

Sedangkan KPEN-RP (Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan) merupakan program kredit dalam upaya percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan, dan rehabilitasi tanaman perkebunan, yang didukung kredit investasi perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah.

Ada empat bank yang ditunjuk sebagai penyalur, yaitu PT BRI Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT BPD Sumatra Barat, dan PT BPD Sumatra Utara. Total realisasi secara nasional sampai akhir 2010 sudah mencapai Rp 863,77 miliar.

Fakhrizal tidak tahu persis mengapa seluruh program kredit tersebut tidak berjalan di Aceh. Tetapi yang jelas sambungnya, kredit tersebut sangat dibutuhkan di Aceh dalam rangka mendorong sektor pertanian dan peternakan yang memang cukup potensial untuk dikembangkan.

Pengawas Perbankan BI Banda Aceh, Lia Oktaria, juga mengaku belum mengetahui mengapa program-program kredit tersebut tidak berjalan di Aceh. “Untuk mengetahuinya kita harus tanya dulu ke masing-masing bank, apa kira-kira kendalanya,” ucap Lia.(yos)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar