Senin, 01 Agustus 2011

Laju Kerusakan Hutan Meningkat

THURSDAY, 09 JUNE 2011 15:20

BANDA ACEH - Menteri Negara Lingkungan Hidup,Gusti Muhammad Hatta, menyatakan laju kerusakan hutan di Indonesia masih lebih tinggi dibanding laju pemulihannya.

Hal itu seiring kemajuan upaya negosiasi dunia dalam mencapai kesepakatan mengenai antisipasi perubahan iklim, maka inisiatif membiarkan hutan tetap sebagai hutan akan menjadi tanggung jawab bersama negara di dunia.

Menteri Negara LIngkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, dalam kata sambutan dibacakan Asisten I Pemerinah Aceh, Ridwan Hasan pada upacara memperingati Hari Lingkungan Hidup se Dunia, di Banda Aceh menyebutkan, semakin tingginya kerusakan hutan menjadi faktor dominan pengurangan nilai dan fungsi hutan.

Seharusnya hutan dapat selalu memberi kehidupan seperti menata siklus air, tempat beradanya keanekaragaman hayati dan memitigasi perubahan iklim.

Hutan memiliki esensi sebagai penjaga keseimbangan antara kepentingan manusia dan semua makhluk hidup lainnya di dunia, fungsi itu dapat dicapai apabila hutan tetap terjaga kelestariannya.

Ia menyebutkan, kerusakan hutan mencapai 1,1 juta hektar per tahun di Indonesia, sedangkan kemampuan pemulihan lahan yang telah rusak hanya sekitar 0,5 juta hektar per tahun atau laju kerusakan hutan sekitar 2 persen per tahun.

Semakin tinggi laju kerusakan hutan selama ini disebabkan maraknya pembalakan liar (Illegal Logging), konversi lahan untuk pemukiman dan perkebunan dan kebakaran hutan. Serta kegiatan industri terutama pertambangan yang merusak lingkungan.

Hal senada dikatakan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Husaini Syamaun. Menurutnya kerusakan hutan di Aceh memang ada, tapi tidak sama halnya dengan kerusakan hutan di provinsi lain.

Dijelaskannya, kerusakan hutan di Aceh masih skala kecil, walau pun ada illegal logging, penguasaan lahan HGU. Jangan dilihat dari sisi tersebut, tetapi juga harus dilihat dari pemulihan hutan.

“Ketika hutan ini dilarang tebang, maka sangat bagus bagi potensi hutan dikarenakan produktifitas hutan kita sekarang jauh lebih besar dibading kerusakan, kalau dilihat dari sisi kerusakan yang ada sekarang,” demikian Syamaun.

Sumber Waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar